Ads Contract Not Extended, Ernest Ready for Labeled Anti-Islam
Controversy
nudge by comedian Ernest Prakasa in his Twitter account to comment meeting of
Vice President Jusuf Kalla and international ulema Zakir Naik raised public
criticism.
This
controversy makes Tolak Angin product who used Ernest as commercials stars was
affected. Netizen make hastag #BoikotTolakAngin.
Response
this regard, Director of PT Sido Muncul, Irwan Hidayat said Ernest chirp has
nothing to do with the company and not the responsibility of Sido Muncul.
"Ernest's
contract is running out and the next month contract was not renewed because it
has run out. We'll find a new one," Irwan said in Jakarta, Tuesday (7/3).
After
this incident, Irwan promised, will create a more complete contract clauses and
detail with granularity clearer.
"I
do not obstruct democracy in social media, the most important do not cause
unrest. We have not joined in. Ernest already call me and apologize personally,
he felt guilty because of his statement makes Sido Muncul in troublesome,"
he explained.
Previously,
Ernest citing a foreign article that seeks to uncover the relationship Zakir
Naik with ISIS. Once reviled and debate, Ernest promised to be more careful in
filtering information being accused of spreading slander.
"At
that moment I thought, because the media is well known that the news media is
valid. But after much protest, I am so contemplate that what would it have
meant that they preach is not true. So I've been spreading slander," wrote
Ernest via Twitter.
Ernest
admitted to surrender if he was labeled 'anti-Islam' for the
debate. However, Ernest said he did not hate Islam only because of the commotion that had just swept through.
Ernest also asked netizens to help open the block Instagram accounts that had
blocked during debates.
"Forgiven or not, I leave to my friends. Just apologize?'. Yeah right, but if wrong, what other
than apologize? That's from me,
thank you've read this post," added Ernest.
Iklan Kontrak Tidak Diperpanjang, Ernest Siap untuk Berlabel Anti-Islam
Dorongan kontroversi oleh komedian Ernest Prakasa di akun Twitter-nya berkomentar pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ulama internasional Zakir Naik mengangkat kritik publik.
Kontroversi ini membuat produk Tolak Angin yang digunakan Ernest
sebagai bintang iklan terpengaruh. Netizen membuat hastag #BoikotTolakAngin.
Response hal ini, Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat
mengatakan kicauan Ernest tidak ada hubungannya dengan perusahaan dan bukan
tanggung jawab Sido Muncul."Kontrak Ernest habis dan kontrak bulan depan
tidak diperpanjang karena sudah habis. Kami akan menemukan yang baru,"
kata Irwan di Jakarta, Selasa (7/3).
Setelah kejadian ini, Irwan berjanji, akan membuat klausul
kontrak dan detail yang lebih lengkap dengan perincian lebih jelas.
"Saya tidak menghalangi demokrasi di media sosial, yang
paling penting tidak menimbulkan kerusuhan. Kami belum bergabung. Ernest sudah
menelepon saya dan meminta maaf secara pribadi, ia merasa bersalah karena
pernyataannya membuat Sido Muncul di merepotkan," jelasnya.
Sebelumnya, Ernest mengutip sebuah artikel asing yang berusaha
untuk mengungkap hubungan Zakir Naik dengan ISIS. Setelah dicerca dan
perdebatan, Ernest berjanji untuk lebih berhati-hati dalam menyaring informasi
yang dituduh menyebarkan fitnah.
"Pada saat itu saya berpikir, karena media ini diketahui
bahwa berita media valid. Tapi setelah banyak protes, saya jadi merenungkan
bahwa apa yang mereka beritakan tidak benar. Jadi saya sudah menyebarkan
fitnah," Tulis Ernest via Twitter.
Ernest mengaku pasrah jika ia diberi label 'anti-Islam' untuk
perdebatan. Namun, Ernest mengatakan ia tidak membenci Islam hanya karena
keributan yang baru saja melanda. Ernest juga meminta netizens untuk membantu
membuka rekening blok Instagram yang telah diblokir selama perdebatan.
"Dimaafkan atau tidak, saya serahkan kepada teman-teman
saya. Hanya minta maaf? '. Ya benar, tetapi jika salah, apa yang dilakukan selain
meminta maaf? Itu dari saya, terima kasih sudah membaca postingan ini,"
tambah Ernest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar